Ubi jalar atau biasa di kenal dengan sweet potato adalah tanaman yang berasal dari benua amerika menyebar melalui jalur perdagangan dan pencarian rempah-rempah pada abad 16 iya masuk ke indonesia di bawa oleh bangsa spanyol, Indonesia adalaha salah satu negara yang beriklim tropis yang menpunyai curah hujan sepanjang tahun dengan suhu udara rata-rata 21-30 celcius hal ini sangat cocok dengan syarat tumbuh tanaman ubi jalar yang menghendaki lamanya penyinaran matahari 11-12 jam perhari. Tanaman ubi jalar dapat tumbuh pada semua jenis tanah namun diya lebih cocok pada jenis tanah yang gembur, pasir berlempung dan banyak mengandung bahan organik agar aerasi dan drainase baik karena jika tergenang umbi akan busuk.
Pembibitan Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar dapat di perbanyak secara generatif dengan biji serta secara vegetatif stek batang atau stek pucuk, namun yang lebih sering di gunakan dengan cara vegetatif karena lebih mudah dan waktu yang cukup singkat untuk pembibitan tanaman. Biasanya perbanyakan secara genertatif di lakukan untuk menghasilakan varietas baru saja atau untuk penelitian, bahan tanaman yang akan di gunakan untuk stek harus memenuhi syarat sebagai berikut.
- Harus berasal dari tanaman unggul agar kualitas benih terjamin
- Tanaman yang akan di stek harus berumur 2 bulan atau lebih
- Tanaman harus sehat dan bebas dari hama penyakit
- Ukurabn stek 20-25 cm tanaman memiliki ruas yang rapat serta tidak memiliki akar pada batang stek sebelum di stek
- Stek di simpan pada tempat teduh selama 7 hari untuk merangsang pertumbuhan akar
Persiapan Lahan
Lahan yang akan di olah sebaiknya tidak dilakukan pada tanah terlalu basah atau kering karena akan mengangu saat pengolahan lahan dan kesesuaian lahan pada tanaman, tanaha di olah 1 minggu sebelum tanam dan langsung di bentuk guludan. Pembentukan bedengan di sesuaikan dengan ukuran lahan dan kebutuhan jenis tanaman, biasanya tanaman ubi jalar yang di tanam pada lahan sawah lebar 60-100 cm panjang menyesuaikan lahan sedangkan pada lahan tegalan bedengan di buat dengan jarak 1 meter.
Penanaman Bibit Ubi Jalar
Bibit yang sudah siap di pindahkan ke lahan di timbun 2/3 bagian kemudian tutup dengan tanah, bibit harus di tanaman mendatar dan dalam satu alur tanam cukup satu batang bibit saja sedangkan pada satu bedengan di tanam 2 deretan dengan jarak 30 cm masing-masing deretan, untuk lahan 1 ha makan akan di butuhkan stek sebanyak 36.000 tanaman.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
selama 3 minggu setelah tanam harus sering di amati agar mengetahui mana bibit yang mati dan terserang penyakit, untuk penyulaman sebaiknya di lakukan pada pagi dan sore hari.
2. Penyiangan
Untuk tanaman ubi jalar biasanya pada awal pertumbuhan akan banyak gulma yang akan tumbuh oleb sebab itu perlunya penyiangan agar tidak mengangu tanaman dalam meperoleh matahari dan unsur hara, penyiangan bisa di lakukan secara manual menggunakan tangan atau di semprot mengunakan herbisida.
3. Pembumbunan
Pembumbunan biasanya di lakukan dengan penyiangan secara bersaman pada saat tanaman berumur 1 bulan dan di lakukan secara terus menerus agar tidak mengangu pertumbuhan dan hasil tanaman akibat umbi yang keluar akan mudah terserang hama dan penyakit.
4. Pemupukan
Pupuk yang biasanya di gunakan adalah urea, KCL, TSP. Untuk dosis sebenar nya menyesuaikan kebutuhan lahan dan tanaman namun umumnya 100-200 kg urea/ha, 50 kg TSP/ha, 100 kg KCL/ha. Pupuk di berikan dengan sistem larikan dengan jarak 5-7 cm dari batang dan kedalam 5 cm di sebarkan secara merata pada bedengan kemudian timbun dengan tanah.
5. Pengairan dan Penyiraman
Waktu pengairan sebaiknya di lakukan pada pagi dan sore hari usahakan semua tanah lembab namun tidak tergenang karena akan menjadi masalah seperti itu juga jika tanah terlalu kering pembentukan umbi akan tergangu menjadi kecil.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Untuk pengendalian skala perkebunan dilakukan dengan bahan kimia seperti insektisida dan fungisida sedangkan skala petani kecil bisa secara manual namun sangat jarang di jumpai adanya pengendalian hama dan penyakit tanaman jika untuk petani kecil karena tanaman ini hanya di anggap bukan tanaman pokok yang di budidayakan hanya tanaman selingan saja.
Post a Comment
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan