-->

Cara Budidaya Nanas (Ananas comosus L. Merr) Secara Komersial

   Buah nenas adalah tanaman yang berasal dari benua amerika yang kemudian menyebar ke seluruh benua dan masuk ke indonesia sekitar tahun 1599 di indonesia tanaman ini sangat di gemari karena rasanya yang mempunyai ciri khas manis masam, nanas awalnya hanya di budidayakan secara manual dan biasanya di tanam sebagai pengisi tanah kosong di samping rumah karena tanaman ini sangat cukup mudah tumbuh meski tempat yang tidak mendukung. Seiring perkembangan ilmu dan teknologi tanaman nanas tidak hanya menjadi tanaman pengisi lahan kosong di pekarangan rumah namun sudah ada perusahan atau petani yang membudidayakan nenas dengan skala perkebunan untuk di jadikan bahan baku industri rumah tangga serta produk makanan dan memiliki nilai jual yang tinggi setelah di olah menjadi produk pertanian. 
   Tanaman nanas sangat cocok di tanam pada iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi dan rendah meskipun dalam budidaya nenas tidak ada kendala yang begitu berarti namun nenas tetap memerlukan cara budidaya tanaman yang tepat serta syarat tumbuh yang harus di penuhi untuk menghasilkan produksi yang maksimal, berikut ini cara budidaya tanaman nanas.

Pembibitan 
Untuk pembibitan tanaman nanas ada dua cara untuk menghasilkan bibit tanaman nanas dengan cara stek dan biji, sedangkan cara biji sangat jarang di lakukan apa lagi untuk skala perkebunan dan yang sering di lakukan adalah cara stek, stek tanaman nenas ada beberapa jenis seperti tunas akar, tunas batang, tunas tangkai buah, tunas dasar buah, tunas mahkota buah, potongan batang, stej daun dan kultur jaringan. Semuanya memiliki keunggulan dan kekurangan nya masing-masing namun yang sering di gunakan stek daun karena banyak dan bisa memenuhi kebutuhan anakan serta cara yang mudah. Stek akan di pindahkan ke lahan setelah berumur 3-5 bulan pembibitan atau dengan ukuran 30-40 cm.

Penyiapan Lahan 
Penyiapan lahan sebaiknya di lakukan 1 bulan sebelum bibit di pindahkan ke lahan dengan cara mengemburkan tanah dan membersihakan gulma yang ada di lahan, serta membuat bedengan dengan ukuran lebar kira-kira 100-120 cm, tinggi 30-35 cm dan jarak antar bedengan 100-150 cm. Setelah pembuatan bedengan maka perlu ada pengapuran untuk menaikan PH tanah agar tidak terlalu masam pengapuran bisa di lakukan setelah bedengan siap untuk dosisi kapur yang di berikan tergantung kebutuhan lahan dan PH tanah yang kita inginkan.

Penanaman 
Penanaman akan lebih baik di lakukan pada awal musim hujan karena kebutuhan air akan tercukupi karena pada fase pembibitan sangat perlu air yang cukup, tanaman yang baru di pindahkan akan mengalami stres karena penyesuaian lingkungan yang baru, berikut ini langkah penanaman bibit nenas.
  • Pembuatan lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm, jarak tanam 60 x 80 cm
  • Memasukan bibit ke dalam lubang tanam, kemudian menimbun lagi usahakan bagian pangkal akar semua tertutup
  • Satu lubang tanam satu bibit jika ada yang mati lakukan penyulaman setelah 1 minggu tanam
  • Tanaman yang sudah di tanam di lakukan penyiraman atau jika hujan dengan intensitas tinggi tidak di lakukan, penyiraman di lakukan 2 hari sekali
Pemeliharaan
Tanaman nanas adalah tanaman yang tidak terlalu rewel jadi untuk pemeliharaan seperti penyiraman, penyulaman jika ada yang mati atau sakit, penyiangan dan pembumbunan akar karena akan membuat pertumbuhan tergangu jika akar keluar ke atas tanah, pemupukan tanaman nenas di lakukan setelah 2-3 bulan setelah tanam di lahan kemudian di susul pada fase tanaman memasuki pembungan pupuk yang di gunakan berpariasi tergantung kebutuhan tanaman seperti urea, KCL, TSP jika ada harus di berikan PUKAN.

Pengendalian Hama & Penyakit
Untuk pengendalian Hama dan penyakit tanaman nenas biasanya dilakukan dengan menggunakan insektisida dan fungsida untuk penyakit mengingat skala lahan yang besar tidak mungkin di lakukan secara manual atau penanganan secara fisik.







Baca Juga:

Post a Comment

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan

PetaniBergaji ©